Kamis, 18 Februari 2010

BUDAYA DAERAHKU

BUDAYA DAERAHKU

Indonesia memiliki banyak sekali budaya, berbagai macam suku ras dan antar budaya terdapat di negara tercinta kita ini, dari sabang hingga merauke,
dalam warta ini saya ingin sedik
it bercerita dan mengenal lebih dalam mengenai budaya di daerah ku yaitu Nusa teggara timur,Provinsi NTT kaya akan ragam budaya baik bahasa maupun suku bangsanya seperti tertera dalam di bawah ini:
Jumlah Bahasa Daerah
Jumlah bahasa yang dimiliki cukup banyak dan tersebar pada pulau-pulau yang ada yaitu:

Pengguna Bahasa di Nusa Tenggara Timur
  1. Timor, Rote, Sabu, dan pulau-pulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan bahasa Kupang, Melayu Kupang, Dawan Amarasi, Helong Rote, Sabu, Tetun, Bural:
  2. Alor dan pulau-pulau disekitarnya: Bahasanya menggunakan Tewo kedebang, Blagar, Lamuan Abui, Adeng, Katola, Taangla, Pui, Kolana, Kui, Pura Kang Samila, Kule, Aluru, Kayu Kaileso
  3. Flores dan pulau-pulau disekitarnya: Bahasanya menggunakan melayu, Laratuka, Lamaholot, Kedang, Krawe, Palue, Sikka, lio, Lio Ende, Naga Keo, Ngada, Ramba, Ruteng, Manggarai, bajo, Komodo
  4. Sumba dan pualu-ulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan Kambera, Wewewa, Anakalang, Lamboya, Mamboro, Wanokaka, Loli, Kodi


Jumlah Suku /Etnis
Penduduk asli NTT terdiri dari berbagai suku yang mendiami daerah-daerah yang tersebar Diseluruh wilayah NTT, sebagai berikut:






  1. Helong: Sebagian wilayah Kabupaten Kupang (Kec.Kupang Tengah dan Kupang Barat serta Semau)
  2. Dawan: Sebagian wilayah Kupang (Kec. Amarasi, Amfoang, Kupang Timur, Kupang Tengah, Kab timor Tengah selatan, Timor Tengah Utara, Belu ( bagian perbatasan dengan TTU)
  3. Tetun: Sebagian besar Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste
  4. Kemak: Sebagian kecil Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste
  5. Marae: Sebagian kecil Kab. Belu bagian utara dekat dengan perbatasan dengan Negara Timor Leste
  6. Ende Lio: Kabupaten Ende dan saya pun berasal dari ende dan sebenarnya masih banyak lagi sukunya.
Nama Ende sendiri konon ada yang menyebutkannya sebagai Endeh, Nusa Ende, atau dalam literatur kuno menyebut Inde atau Ynde. Ada dugaan yang kuat bahwa nama itu mungkin sekali diberikan sekitar abad ke 14 pada waktu orang-orang maleyu memperdagangkan tenunan besar nan mahal yakni Tjindai sejenis sarung patola dalam pelayaran perdagangan mereka ke Ende.

Daerah NTT ini memiliki tarian derah yaitu tari lameng yang menggunakan selendang dan kain khas ende


Memiliki rumah adat yaitu musalaki yang pada atap nya bercirikan menggunakan jerami
dan senjata khas NTT yaitu sundu yang mirip seperti golok tetap berbeda pada sarung dan bentuknya.
Pola pemukiman masyarakat baik di Ende maupun Lio umumnya pada mula dari keluarga batih/inti baba (bapak), ine (mama) dan ana (anak-anak) kemudian diperluas sesudah menikah maka anak laki-laki tetap bermukim di rumah induk ataupun sekitar rumah induk. Rumah sendiri umumnya secara tradisional terbuat dari bambu beratap daun rumbia maupun alang-alang.

Lapisan bangsawan masyarakat Lio disebut Mosalaki ria bewa, lapisan bansawan menengah disebut Mosalaki puu dan Tuke sani untuk masyarakat biasa. Sedangkan masyaraka
t Ende bangsawan disebut Ata NggaE, turunan raja Ata Nggae Mere, lapisan menegah disebut Ata Hoo dan budak dati Ata Hoo disebut Hoo Tai Manu.
kebanyaan bermukim di daerah pantai laut
ende fllores, jadi sebagian masyarakatnya pun kebanyakan adalah seorang nelayan.

Tarian khas ende



Rumah Adat NTT



Danau yang terkenal dan memilii keunikan
dengan 3 warnanya yaitu danau kalimutu





Tidak ada komentar: