Selasa, 11 Oktober 2011

Luas Lantai

Luas Lantai

Perencanaan luas lantai dari tempat kerja didapat setelah kita mengetahui jumlah mesin yang dibutuhkan, ukuran bahan dan juga ukuran tiap mesin. Lantai yang akan dihitung luasnya terdiri dari lantai produksi, gudang komponen pembantu, gudang bahan pembantu, gudang bahan baku dan gudang barang jadi.

Luas lantai dari pabrik dapat dibagi menjadi luas lantai gudang bahan baku, luas lantai fabrikasi dan perakitan, luas lantai gudang barang jadi dan luas lantai perkantoran. Kegiatan yang mempengaruhi terhadap perhitungan luas lantai yaitu alat angkut, cara pengangkutan, cara penyimpanan bahan baku dan aliran bahan yang kesemuanya harus diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan menambah kelonggaran. Kebutuhan untuk luas area atau luas lantai harus mempertimbangkan seluruh aktifitas yang ada di dalam pabrik, sehingga area yang harus diberikan di dalam pabrik meliputi:

1. Area yang digunakan untuk operasi mesin dan peralatan produksi yang ada.

2. Area yang digunakan untuk penyimpanan bahan baku ataupun bahan jadi.

3. Area yang diperlukan untuk fasilitas-fasilitas service atau pelayanan.

Tujuan menghitung luas lantai adalah untuk memperkirakan kebutuhan luas lantai bagian produksi yang meliputi:

1. Gudang bahan baku, yaitu gudang bahan model tumpukan dan rak.

2. Fabrikasi dan perakitan, yaitu mesin dan peralatan.

3. Gudang bahan jadi.

Sedangkan kegunaan menghitung luas lantai adalah untuk menghitung ongkos penanganan bahan antar departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan.

Luas Lantai Bahan Baku

Luas lantai bahan baku adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan digunakan dalam produksi. Luas lantai bahan baku mempunyai dua model, yaitu yang pertama model tumpukan dan model rak . Gambaran dari cara penyimpanan bahan baku di gudang adalah bagaimana cara penyimpanan material tersebut (baik model tumpukan maupun model rak), sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran yang dibuat berdasarkan penjelasan mengenai tinggi yang memuat banyaknya tumpuk, lebar yang memuat banyaknya tumpuk, dan panjang yang memuat banyaknya tumpuk.

Luas Lantai Bahan Baku Model Tumpukan

Luas lantai bahan baku adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan baku utama atau bahan baku pokok di dalam sebuah proses produksi . Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai bahan baku model tumpukan diperlukan data-data seperti nomor komponen, nama komponen, jumlah komponen per-perakitan, tipe material, ukuran potongan, produksi per-jam dan efisiensi bahan. Untuk memberikan gambaran dari cara penyimpanan bahan baku di gudang, maka perlu digambarkan bagaimana cara penumpukan material tersebut, sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran yang dibuat harus memberikan penjelasan mengenai:

1. Tinggi memuat berapa tumpukan.

2. Lebar memuat berapa tumpukan.

3. Panjang memuat berapa tumpukan.

Tabel 1 Luas Lantai Bahan Baku Model Tumpukan

No.

Komp.

Nama

Komponen

Tipe

Ukuran (cm)

Luas

(m2)

Produk /

Minggu

Luas

Total (m³)

Tinggi

Tumpukan (m)

Luas

Lantai (m²)

Allowance

200%

Total Luas

(m²)

P

L

T

D

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)















Total


Berikut adalah cara pengisian tabel luas lantai bahan baku model tumpukan:

1. Kolom 2, 3 dan 4 diketahui dari OPC yang telah dibuat

2. Kolom 5 yaitu untuk V silinder = π.R2t ; dan untuk V Balok = p x l x t

3. Kolom 6 adalah berdasarkan bahan yang didapat dari routing sheet.

4. Kolom 7 diisi didapat dari kolom 5 dikalikan dengan kolom 6.

5. Kolom 8 diketahui tinggi tumpukan adalah 1 meter

6. Kolom 9 didapat dari kolom 7 dibagi dengan kolom 8.

7. Kolom 10 didapat dari kolom 9 dikalikan dengan Allowance.

8. Kolom 11 didapat dari Kolom 9 + kolom 10

9. Kolom 9 yaitu jumlah mesin teoritis.

Gudang Bahan Baku Model Rak

Perhitungan luas lantai bahan baku model rak adalah tempat penyimpanan bahan baku pelengkap di dalam proses produksi. Perhitungan gudang bahan baku model rak diperlukan data-data seperti nomor dan nama komponen, potongan per perakitan, tipe material, ukuran kemasan (kardus, kaleng atau kantong), unit yang tersedia (isi atau kapasitas dari satu kemasan material) dan effesiensi bahan. Sedangkan langkah-langkah perhitungan luas lantai model rak ini adalah:

1. Menentukan unit per jam, yaitu kebutuhan kemasan (material dalam satu jam produksi.

2. Menentukan material per satu periode, yaitu jumlah kemasan (material dalam satu periode produksi).

3. Menentukan volume per material.

4. Menentukan volume kebutuhan, yaitu volume keseluruhan dari material yang akan disimpan digudang untuk satu periode.

5. Menentukan luas lantai, yaitu lahan yang akan diperlukan berdasarkan kebutuhan hasil perhitungan, setelah disimpan dalam rak sesuai dengan tinggi dan lebar maksimum dari rak serta cara penyimpanan di dalam rak, tinggi maksimum tumpukan yang diizinkan dan cara penumpukan yang dilakukan.

6. Menentukan kelonggaran, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk penanganan bahan. Penentuan besarnya kelonggaran didasarkan pada alat angkut, cara pengangkutan, cara penumpukan dan dimensi atau ukuran material.

7. Menentukan total luas lantai, yaitu kebutuhan gudang baku bahan model rak setelah ditambah kelonggaran.

Tabel 2 Luas Lantai Bahan Baku Model Rak

No.

Komp.

Nama

Komponen

Vol

Assy

Ukuran (cm)

Unit

Tersedia

Produk /

hari

Unit/

hari

Unit/

4 Minggu

Volume/

Material (m³)

Volume/

Unit (m³)

Luas

Lantai (m²)

Allowance

200%

Total Luas

(m²)

P

L

T

D

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

















Total


Berikut adalah cara pengisian tabel luas lantai bahan baku model rak:

1. Kolom 2, 3, 4 dan 5 diketahui

2. Kolom 6 didapat dari routing sheet.

3. Kolom 7 didapat dari kolom 6 dibagi dengan kolom 5.

4. Kolom 8 didapat dari kolom 7 dikalikan dengan jumlah hari kerja/4 minggu.

5. Kolom 9 didapat dari hasil perkalian kolom 4.

6. Kolom 10 didapat dari kolom 8 dikalikan dengan kolom 9.

7. Kolom 11 didapat dari kolom 10 dibagi dengan tinggi maksimal model rak.

8. Kolom 12 didapat dari kolom 11 dikalikan dengan allowance.

9. Kolom 13 didapar dari kolom 11 dijumlahkan dengan kolom 12.

Luas Lantai Mesin

Perhitungan luas lantai dan mesin ini adalah untuk pendukung utama kegiatan proses produksi untuk menentukan berapa besar lahan yang bisa digunakan untuk menempatkan mesin-mesin yang dibutuhkan. Data yang diperlukan untuk menghitung luas lantai mesin adalah nama mesin, jumlah mesin dan ukuran mesin. Data-data tersebut dapat diperoleh dari multi product process chart (MPPC). Penentuan kebutuhan luas lantai bermula dari stasiun-stasiun kerja. Pada luas lantai mesin juga perlu diperhatikan allowance dan luas toleransinya. Luas toleransi diberikan untuk jalannya aliran produksi sehingga tidak mengalami kesulitan sewaktu proses produksi berjalan, dan luas allowance diberikan untuk jalannya alat-alat pengangkut bahan dan barang Prosedur untuk menghitung kebutuhan luas lantai, yaitu :

1. Masing-masing pada stasiun kerja diukur panjang dan lebarnya, hal ini dilakukan untuk menentukan luas seluruh mesin, yaitu kebutuhan lahan untuk meletakan sejumlah mesin yang sejenis.

2. Menentukan toleransi bahan, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk penyimpanan sementara bahan yang akan diproses. Perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya toleransi bahan adalah ukuran material bahan dan karakteristik material bahan.

3. Panjang dan lebar mesin, masing-masing diberi kelonggaran, untuk memberikan ruang bagi barang setengah jadi (Work In Process, WIP), operator atau mungkin tempat peralatan. Total panjang dan total lebar dari mesin, luas per mesin dan luas seluruh mesin dapat dihitung dengan rumus :

Total Panjang = P untuk area kerja + P untuk lalu lintas operator

Total Lebar = L untuk area kerja + L untuk lalu lintas operator

Luas per mesin = Total panjang x Total lebar

Luas seluruh mesin = Jumlah mesin x Luas per mesin

4. Menghitung kelonggaran untuk gang (aisles), kelonggaran gang diberikan untuk ruang gerak bagi perpindahan barang, pekerjaan dan peralatan. Setelah didapat kelonggaran gang, maka luas total lantai produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan luas seluruh mesin dengan kelonggaran gang, perhitungan yang cermat untuk lokasi dan lebar gang merupakan salah satu faktor penting dalam alokasi ruang. Manfaat gang antara lain adalah sebagai tempat perpindahan bahan baku dan barang jadi, perjalanan pekerja, jalan masuk pemadam kebakaran, peletakan ulang dan penggantian peralatan serta sebagai tempat pembuangan scrap.

Tabel 3 Luas Lantai Mesin

Nama Mesin

Departemen

Jumlah

Mesin

Ukuran (m)

Luas

Mesin (m²)

Luas Seluruh

Mesin (m²)

Toleransi

Bahan

Allowance

Total Luas/

Departemen (m²)

P

L

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)


Fabrikasi










Assembling









Total


Berikut adalah cara pengisian tabel luas lantai mesin:

1. Kolom 1, 2 dan 4 diketahui.

2. Kolom 3 diketahui dari MPPC.

3. Kolom 5 didapat dari hasil perkalian pada kolom 4.

4. Kolom 6 didapat dari kolom 3 dikalikan dengan kolom 5.

5. Kolom 7 didapat dari kolom 6 dikalikan dengan toleransi bahan.

6. Kolom 8 didapat dari kolom 6 dikalikan dengan allowance.

7. Kolom 9 didapat dari kolom 6 + kolom 7 + kolom 8.

Luas Lantai Barang Jadi

Perhitungan luas lantai barang jadi adalah tempat penyimpanan produk yang telah selesai proses produksinya kemudian produk tersebut disimpan. Luas lantai barang jadi terdiri dari dua macam komponen kemasan yaitu kemasan isi dan kemasan kosong .

Data-data yang diperlukan untuk menghitung luas lantai gudang barang jadi adalah nomor, nama komponen dan tipe barang jadi, langkah-langkah perhitungan luas lantai gudang barang jadi antara lain :

1. Menentukan ukuran kemasan, yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk produk jadi tersebut. Ukuran kardus atau kemasan ditentukan oleh ukuran produk jadi, jumlah produk jadi dalam satu kemasan atau kardus dan kelonggaran untuk bahan pelindung.

2. Menentukan produksi jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk periode tertentu di dasarkan pada produksi per jam dari perusahaan. Penentuan periode didasarkan pada periode pengiriman produk jadi kepasaran, kapasitas maksimum lahan (jika terbatas) dan karakteristik produk jadi tersebut.

3. Menentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode tertentu.

4. Menentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan, setelah ditumpuk sesuai dengan tinggi maksimum tumpukkan yang diizikan dan cara penumpukannya.

5. Menentukan besarnya allowance yaitu kelonggaran yang diberikan untuk penanganan bahan. Penentuan besarnya kelonggaran didasarkan pada alat angkut, cara pengangkutan, cara penumpukan dan dimensi atau ukuran material.

6. Menentukan total luas lantai, yaitu kebutuhan gudang bahan jadi setelah ditambah kelonggaran.

Tabel 4 Luas Lantai Barang Jadi

Nama

Komponen

Ukuran produk (cm)

Volume

(m³)

Produk jadi /

hari

Total Vol

kemasan (m²)

Tinggi

Tumpkan (m²)

Luas

Lantai (m²)

Allowance

400%

Total Luas

lantai (m²)

P

L

T

D

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Kemasan isi












Kemasan kosong












Total


Berikut adalah cara pengisian tabel luas lantai barang jadi:

1. Kolom 2 diketahui dari OPC yang telah dibuat.

2. Kolom 3 diketahui dari hasil perkalian kolom 2.

3. Kolom 4 diketahui dari kapasitas produksi yaitu sebanyak 30.

4. Kolom 5 didapat dari kolom 3 dikalikan dengan kolom 4.

5. Kolom 6 diketahui tinggi tumpukan adalah 1 meter.

6. Kolom 7 didapat dari kolom 5 dibagi dengan kolom 6.

7. Kolom 8 didapat dari kolom 7 dikalikan dengan allowance.

8. Kolom 9 didapat dari kolom 7 dijumlah dengan kolom 8.


DAFTAR PUSTAKA

1 Apple, James M. 1990. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung: ITB.

2 Francis, R.L. 1992. “Facility Layout and Location: An Analytical Approach”, 3 http://alfarisy89.wordpress.com/category/kuliah-teknik-industri-2/

4 http://teknikmanajemenindustri.wordpress.com/2010/12/20/analisa-kebutuhan-luas-lantai-akll/.

Tidak ada komentar: