Kamis, 26 April 2012

KETERKAITAN DUNIA INDUSTRI (DEMO BURUH) DENGAN ISU KENAIKAN BBM

Demo Buruh Terhadap Rencana Kenaikan BBM

Kita tahu bahwa kondisi Indonesia yang baik saat ini sangat mendukung untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Demikian disampaikan Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo saat ditemui di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa (06/09). Indonesia merupakan termasuk negara dengan perekonomian yang lebih stabil dan lebih terjaga. Oleh karena itu sangat baik bagi Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, terutama untuk mencapai target indikator-indikator ekonomi secara lebih baik.
"Contohnya, menurunkan pengangguran, kemiskinan, dan melakukan pemerataan pertumbuhan ekonomi," jelasnya, Seperti dilansir laman Depkeu. Pada 1 April 2012 pemerintah berencana menaikkan harga bbm dengan alasan karena ada lonjakkan konsumsi. setelah pemerintah menghitung volume penggunaan BBM bersubsidi pada Januari hingga Februari 2012. Dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012.
Menteri Keuangan menekankan perlunya kenaikan harga. Jika hal ini tak dilakukan maka cadangan risiko volume konsumsi BBM bisa mencapai Rp 24,6 triliun. Jika angka ini ditambah subsidi BBM sebesar Rp 178 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko energi Rp 23 triliun, maka total beban subsidi yang ditanggung negara mencapai Rp 290,6 triliun, 20 persen dari anggaran negara.
Namun polemik pun terjadi bagi parah buruh khususnya dalam dunia industri Aktivitas industri terancam lumpuh. Hal itu sebagai dampak dari rencana aksi demo besar-besaran menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Demo buruh akan digelar tiga hari berturut-turut sebelum 1 april 2012. perusahaan-perusahaan pun khawatir apabila tidak adanya produksi akibat demo buruh secara massal perusahaan akan menderita kerugian.
"Kalau semua buruh turun ke jalan, aktivitas industri akan lumpuh. Ini kerugian besar bagi para pengusaha industri, karena tidak bisa berproduksi," jelas Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Deddy Widjaja, kepada wartawan, Senin (26/3). Disisi lain Jika harga BBM tidak disesuaikan, maka akan mendorong diversifikasi energi BBM ke energi lain. Dengan harga minyak dunia yang makin membesar dan subsidi yang membesar, tentu masyarakat berpenghasilan menengah ke atas akan jauh lebih menikmati manfaat dari subsidi, daripada masyarakat yang paling bawah. 
Dari hasil penuturan diatas, hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah agar dapat memilih dan memikirakan opsi yang baik dan sebijak mungkin guna meningkatkan perekonomian, meningkatkan kemajuan seluruh aspek industri secara global dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
 
Sumber:
  • http://wartapedia.com/bisnis/korporasi/4995-menkeu--qkondisi-ekonomi-indonesia-stabil-dan-terjagaq.html
  • http://www.tribunnews.com/2012/03/24/pemerintah-tegaskan-kenaikan-harga-bbm-demi-apbn
  • http://www.inilahjabar.com/read/detail/1844487/rencana-demo-buruh-ancam-produksi-industri


Tidak ada komentar: