Minggu, 30 Oktober 2011

Andai Aku Menjadi Seorang Pengusaha Ikan Lele

Setelah menonton acara andai aku menjadi?terpikir sejenak bahwa apa yang dilakukan oleh saya setelah lulus kuliah. Apakah menjadi seorang industrial engineering sesuai dengan background saya?atau menjadi profesi lain. Kemudian terpikir andai saya menjadi pengusaha, yang bekerja  dengan mandiri dan usaha sendiri pastinya.
Modal yang paling utama dalam berwira usaha adalah kemauan dan konsisten dalam melaksanakan usaha, baru dibarengi dengan modal/dana yang cukup untuk memulai menjadi enterpreuner (usahawan/pengusaha). Biasanya jika sudah terjun didunia bisnis apapun haruslah dengan semangat tinggi guna tercapai tujuannya, karena jika tidak semangat maka kerugian lah yang akan menimpa anda. Makanya bisnis sepele ini bisa menjadi untung yang besar jika dibarengi modal yang dimiliki. Coba anda bayangkan, bisnis ini tidak membutuhkan kuliah yang tinggi sehingga harus menghabiskan waktu dan umur tapi butuh sedikit ketekunan dalam menjalaninya serta konsisten.
Adalah Budidaya Ikan lele, karena Jenis ikan lele memang memiliki banyak penggemar, karena jenis ikan tersebut memiliki daging yang gurih, serta tidak memiliki banyak duri. Selain itu lele juga memiliki harga yang murah, sehingga ikan lele dapat dinikmati oleh semua kalangan. Besarnya minat pasar akan lele sering dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Dari mulai bisnis kuliner lele yang beraneka macam hingga bisnis budidaya lele yang menguntungkan, mampu memberikan untung yang cukup besar. Ikan lele termasuk salah satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak para pelaku bisnis yang memilih lele untuk dibudidayakan. Terlebih lagi usaha ini tidak akan mengganggu pekerjaan utama anda karena ini sifatnya sangatlah santai dan  memang keuntungannya sangat menyentuh dan tidak menguras waktu.
Jenis usaha atau bisnis yang berbasis pada mahluk hidup memang mempunyai tantangan tersendiri, sebagai orang yang baru akan memulai atau mungkin sudah pernah gagal tidak ada salahnya langkah-langkah dibawah ini dijadikan bahan pertimbangan :

1. Kenali Ikan Lele
Jangan menganggap remeh masalah ini, jika anda memulai usaha budidaya ikan lele tanpa mengenal ikan lele adalah merupakan kesalahan yang fatal, kenalilah jenis-jenisnya, habitatnya, makanan dan tata cara perawatannya.

2. Perisapan Kolam Ikan lele
Persiapan kolam merupakan kewajiban yang sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik bagi para pelaku usaha budidaya lele, banyak kesalahan awal terjadi dari sini, kolam ikan lele yang tidak memenuhi persyaratan akan berakibat buruk untuk kelanjutan usaha budidaya ikan lele, kolam haruslah disesuaikan dengan kebutuhan, apakah untuk segmen pembenihan atau segmen pembesaran, demikian juga dengan jenis kolamnya, kolam tanah, kolam semen atau kolam terpal, ukuran kolam juga harus diperhatikan agar dapat disesuaikan dengan kisaran tebar ideal yang biasanya berkisar 100 s/d 120 ekor/m2.

3. Persiapan Air Kolam
Langkah selanjutnya adalah persiapan air kolam, persiapan ini juga wajib dan berperan sangat penting, pasalnya, banyak penyakit dan tingginya angka kematian ikan lele bisa jadi faktor penyebabnya adalah karena kondisi air yang tidak memenuhi syarat, misalnya saja masalah ph air, banyak pengusaha ternak lele hanya sebatas mengetahui saja bahwa ph yang baik untuk ikan lele adalah antara 7 s/d 8, mengetahui tapi tidak menerapkannya adalah langkah yang sangat merugikan, khususnya dalam usaha budidaya ikan lele, jangan sekali-kali berani menebar benih dengan kondisi ph yang belum memenuhi syarat, maka itu sebaiknya gunakanlah alat pengukur ph yang kini telah banyak di pasaran. Sekali lagi yang perlu diingat, ikan lele adalah mahluk yang hidup di air, jadi usahakanlah ikan lele tersebut merasa nyaman dan sesuai dengan kebutuhan hidupnya dengan melaksanakan persiapan air kolam secara benar sehingga ikan lele dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan target yang kita inginkan.

4. Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
Terdengarnya mudah, tapi jangan pernah menganggap remeh masalah pemberian pakan untuk ikan lele, apalagi bagi para pembudidaya yang baru memulai, boleh jadi ikan lele adalah jenis ikan yang rakus dan tergolong omnivora, tapi jika tidak benar dalam tata cara dan waktu pemberian pakannya sama saja anda sedang melakukan pembuangan uang ke dalam kolam, kenapa demikian? Karena banyak jenis penyakit yang timbul dan mengakibatkan kematian pada ikan lele disebabkan dari kesalahan tata cara dan waktu pemberian pakan, kalau sudah demikian dua hal yang pasti akan terjadi, anda akan kehilangan banyak bibit lele dan pakan yang terbuang sia-sia.

5. Proses Pengambilan dan Penebaran Indukan atau Bibit Ikan Lele
Proses pengambilan dan penebaran indukan atau bibit ikan lele harus dilakukan dengan cara-cara yang benar, misalnya proses pembelian induk untuk segmen pembenihan, selain kualitas indukan ikan lele yang harus baik, tempat pembelian juga harus terjamin dan dapat dipercaya, setelah itu proses pengiriman indukan juga harus dengan cara-cara yang benar, agar indukan ikan lele tidak stres dan selamat sampai ke kolam kita, pada saat indukan ikan lele dilepaskan dikolam indukan juga harus dengan tata cara yang benar. Pada segmen pembenihan juga ada proses penyortiran, bibit lele yang sudah disortir sesuai dengan ukurannya akan dijual atau dimasukkan kedalam kolam pembesaran benih selanjutnya, para pengusaha budidaya lele biasanya melakukan proses puasa pada benih lele sebelum melakukan penyortiran, hal ini juga dilakukan oleh para pembudidaya ikan lele pada segmen pembesaran, para pembudidaya ikan lele di segmen pembesaran biasanya tidak langsung memberi makan pada bibit lele yang baru ditebar selama setengah hari, berdasarkan pengalaman, bibit lele yang ditebar dan langsung diberi makan lebih rentan terserang penyakit dan mati.

Referensi :

Selasa, 18 Oktober 2011

Pengalaman Pembuatan Proposal PKM

PKM adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti guna memberi ruang untuk para Mahasiswa menunjukkan kreativitasnya. PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni. Ada enam jenis PKM setiap tahunnya antara lain seperti PKM Penelitian (PKMP), PKM Kewirausahaan (PKMK), PKM Teknologi (PKMT), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) dan yang terbaru adalah PKM Karya Cipta (PKMKC).
Pengalaman saya menulis proposal PKMP dengan sebuah tema “Prototype Alat Otomatis  Pemberi Pakan Dan Minum Ayam Berbasis Mikrokontroler”. Awalnya membentuk kelompok yang terdiri dari tiga orang. kelompok terbentuk kami menentukan jenis PKM apa yang akan disampaikan, dan akhirnya kami menemukan tema yaitu “Prototype Alat Otomatis  Pemberi Pakan Dan Minum Ayam Berbasis Mikrokontroler”. Langkah selanjutnya kami berusaha mencari data dan informasi serta modul-modul apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan proposal dengan tema yang kami usulkan, seperti teori mengenai alat otomatis berbasis mikrokontoler system serta teori pengetahuan mengenai ayam secara keseluruhan. Setelah informasi serta teori-teori yang ada, proposal perlu bimbingan oleh dosen pembimbing. Langkah selanjutnya kita harus mengikut panduan dalam pembuatan proposal pkm.
Panduan dalam pembuatan proposal sangat penting dalam penyusunan proposal pkm agar maksud, tujuan dan gambaran keseluruhan mengenai pkm yang kita usulkan lebih jelas dan tertata baik. Pembuatan proposal selain teori atau data penunjang, maksud, tujuan dan pembahasan, perlu di jelaskan berapa biaya yang diperlukan dalam penelitian atau tema yang kita buat. Seringkali dilakukan perbaikan dan revisi dan secepatnya agar sesuai deadline yang telah ditentukan. Setelah itu harus mengetahui informasi batas waktu yang ditentukan agat proposal yang dibuat harus diserahkan kepada PR III, namun alhasil karena kelompok kami lewat dari batas waktu yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat diserahkan kepada PR III, karena apabila PR III telah ACC maka dapat diajukan kepada DIKTI, maka dari itu diperlukannya kekompakkan, keaktifan, keseriusan, kesungguhan, dan motivasi untuk ikut serta dalam program kreatifitas mahasiswa ini, Agar kedepannya mahasiswa dapat ikut serta berkompetisi dan program kreatifitas mahsiswa tersebut. Karena banyak sekali manfaat, pengalaman bahkan penghargaan dalam program tersebut.

PEMASARAN KAOS JERSEY MELALUI SITUS JARINGAN SOSIAL



Melihat antusiasnya penduduk indonesia terhadap olah raga, tentunya dapat menjadi peluang personalitas untuk melirik dunia bisnis di dalam dunia olah raga. Bisnis yang paling kecil tapi berpeluang besar adalah Jersey atau kostum sepakbola. Setiap penggemar mati-keras tidak akan berpikir dua kali tentang mendapatkan t-shirt dari berhala yang mereka cintai. Kisaran luas ketenaran Soccer di seluruh dunia membuat pilihan yang lebih besar dari t-shirt dari tim yang berbeda. Seiring dengan ini datang kenyataan bahwa orang yang mendukung negara mereka memberikan semua mereka. Representasi tersebut memakai seperti ini t-shirt memberi mereka menambahkan bunga dan inspirasi saat mendukung tim mereka. Ini T-shirt tidak hanya t-shirt biasa seragam. Orang-orang yang direproduksi membantu menciptakan lautan kesan tim penggemar ‘. Misalnya, jika Anda menonton permainan Brasil, rasanya jauh lebih baik memakai tim Anda T-shirt. Bahwa nilai tambah dan dampak oleh t-shirt tunggal menciptakan sensasi yang lebih dan efek.
Peluang bisnis seperti ini menjadi sangat diminati karena melihat dari beberapa faktor seperti, antusiasnya penduduk indonesia terhadap olahraga sepakbola disegala wilayah Indonesia dan juga dalam berbagai tim sepakbola didukung oleh ribuan sporter fanatic yang mencari atribut dan jersey Tim kesayangannya. Banyak kaos-kaos atau t-shirt sepakbola di jual belikan di pasaran, akan tetapi karena sebagian besar pecinta sepak bola indonesia adalah kaum muda, maka sebagai terobosan bisnis perlu dikembangan menjadi lebih modern dan mempunyai daya tarik yang tinggi terhadap kaum muda pecinta sepakbola. Contohnya seperti Distro Jersey dan dikembangkan menjadi took Online Jersey. Distro biasanya tersedia dengan desain ekslusif sesuai dengan yang diminati. Sehingga dengan mengemban istilah Distro akan ikut membangun industri busana yang tepat untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha kreatif.
Sebuah Distro Jersey tentu akan lebih berkembang jika marketing atau pemasarannya dilakukan secara tepat. Karena Tim sepak bola bertandang di seluruh wilayah Indonesia, tentunya harus banyak sekali di buka toko Distro di seluruh wilayah indonesia. Tentunya akan berpengaruh pada modal yang besar. Untuk mengantisipasi hal itu perlu adanya terobosan yang smart dan kreatif. Melihat jaman sekarang dunia internet sudah menjamur di semua kalangan dan semua bidang. Untuk itu ada terobotasan penjualan dengan membuat toko online. Dengan toko Online istilahnya dapat membuka toko online di seluruh wilayah indonesia, karena hanya dengan membuka website, dapat segara melakukan transaksi jual beli sesuai keinginan.




Gambar 1. Jersey Club





Gambar 2. Jersey Negara

READY STOCK !!!
Jersey Club 2011
Made In Thailand TOP GRADE


Dengan Ukuran
S = panjang +/- 68cm lebar +/- 50cm
M = panjang +/- 70cm lebar +/- 52cm
L = panjang +/- 73cm lebar +/- 54cm
XL = panjang +/- 76cm lebar +/- 57cm
Ladies = All Size

Harga
ShortSleeves / Ladies :
Polos : Rp 180.000,-
SS + Player Name : Rp 200.000,-
SS + Custom Name : Rp 230.000,-


LongSleveeves :
Polos : Rp 205.000,-
LS + Player Name : Rp 235.000,-
LS + Custom Name : Rp265.000,-


+ Pacth Single : Rp 30.000,-
+ Pacth Double : Rp 45.000,-
+ Pacth Triple : Rp 65.000,-

Cara Pemesanan


A). ISI FORM DIBAWAH INI
ID Kaskus+NAMA asli:
Jersey Club :
Size:
SS/LS :
nama/no punggung:
Alamat lengkap (kode pos):
No HP (harus yg aktif):
Add.patch : Bila Perlu
Jumlah :

B). Kirim Via :
1. BBM
2. Comment Blog
3. SMS
4. YM

Selasa, 11 Oktober 2011

Cinta Sepanjang Waktu


Meski malam kembali
menyelimuti siang...
dan terang kembali
menjemput kelam..

hatiku takkan pernah
pudar merindukan
sapamu..


Meski detik berlalu
meninggalkan sang waktu,
kasihku padamu
tak kan pernah ragu

one hope we will be together
forever and after
thanks for being my best
in everything...


Sistem Informasi Manufaktur

DEFINISI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahaptahap proses dimana produk tersebut dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service. Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.

MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.

2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.

3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database

4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.

MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

1. Input Data/Informasi

Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.

Gambar 1. Model S I Manufaktur

2. Sub Sistem Input

Sub sistem input terdiri dari:

a. Sistem Informasi Akuntansi

Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garisgaris catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.

b. Sub Sistem Industrial Engineering (IE)

Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saransaran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyekproyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

c. Sub Sistem Intelijen Manufaktur

Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumbersumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :

1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.

2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.

3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.

Kegiatankegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :

a. Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan

b. Pengujian data,

c. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.

d. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.

e. Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.

3. Sub Sistem Output

Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsure biaya yang terjadi di dalamnya.

a. Sub sistem produksi

Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.

b. Sub sistem persediaan

Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan ratarata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lainlain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.

c. Sub sistem kualitas

Merupakan semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :

a. Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan

b. Kualitas dicapai oleh manajemen

c. Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan

d. Sub Sistem Biaya

Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsurunsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :

a. Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keuangan, pajak dan asuransi.

b. Biaya Pembelian

Mencakup biayabiaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SITEM FISIK

Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam computer sebagai bagian dari sistem fisik adalah :

a. Computer Aided Design (CAD)

Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garisgaris maupun simbolsimbol yang memilikimakna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagianbagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titiktitik lemah CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll. Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.

b. Computer Aided Manufacturing (CAM)

Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan computer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan. Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.

c. Robotik (Industrial Robots/IR)

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugastugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.

KOMPUTER SEBAGAI SISTEM INFORMASI

a. Sistem Pemesanan Kembali ( ReOrder Point/ROP)

Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (reorder point/ROP).

Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, dengan demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi. Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlah inventarisasi ekstra atau sering disebut safety stock.

b. Material Requirement Planing (MRP)

MRP dikembangkan pada tahun 1960an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :

  1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
  2. Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
  3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
  4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian

Manfaat MRP bagi perusahaan :

a. Perusahaan dalam mengelola materialnya secara lebih efisien

b. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang

c. Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan

d. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok.

c. Manufacturing Resource Planning (MRP II)

MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.

Manfaat MRP II :

1. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien; mengurangi inventori, lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.

2. Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.

3. Meningkatkan pelayanan pelanggan; sesuai tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah.

4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja

5. nformasi manajemen yang lebih baik

Implementasikan MRP II dapat mencapai harapan yang maksimal pada tingkat keberhasilan tergantung pada penampilan dalam tiga area:

- Komitmen manajemen puncak, dikemukakan ketika para eksekutif secara aktif ikut ambil bagian dalam steering committee, MRP II sebagai proyek yang paling diprioritaskan dalam perusahaan.

- Proses Implementasi, berlangsung dengan sangat baik bila seluruh area yang ada di perusahaan mempunyai wakilnya dalam team proyek tersebut sehingga dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lengkap bagi pemakai.

- Pemilihan software dan hardware, dapat dilakukan dengan baik bila RFP (request for proposal) formal dikirimkan kepada semua pemasok software dan hardware yang diminati.

d. Pendekatan Just in Time (JIT)

Pada pertengahan tahun 1980an para manajer Amerika Serikat mempelajari manajemen Jepang dan teknik organisasi untuk mendapatkan kunci keberhasilan penjualan mereka. Salah satu teknik tersebut adalah just in time (JIT). JIT menjaga arus bahan ke pabrik agar sampai yang terendah dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation (stasiun kerja) ”just in time” (tepat waktu). JIT berusaha untuk meminimalkan biaya inventarisasi dengan cara memproduksi dalam jumlah yang lebih kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu dalam sistem JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation berikutnya sampai produksinya selesai. Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan mentah datang dari pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak ada inventarisasi bahan mentah yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok melakukan beberapa kali pengiriman selama satu hari. Kebalikannya dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan waktu dan penggunaan tanda non komputer karena cukup menggunakan ”kanban” yang berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan penanganan (keamanan dan asuransi).

Referensi :

  1. Gasperz, 1991. Ekonometrika Terapan, Penerbit Tarsito, Bandung.
  2. O'Brien, James A., Marakas, George M. (2007). Management Information Systems. Eight Edition. Boston: McGraw-Hill.
  3. farida.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SI+MANUFAKTUR.pdf
  4. kebolangsing.wordpress.com/2011/01/23/sistem-informasi-manufaktur/